Orang dengan imobilitas yang berkepanjangan lebih mungkin mengalami luka tekan. Ini bisa bersifat mental atau fisik. Penyebab lainnya termasuk diabetes tipe-2, yang mempengaruhi kapiler dan suplai darah. Usia juga merupakan faktor penyebabnya; dua pertiga dari luka ini ditemukan pada orang lanjut usia. Namun, penyakit ini dapat berkembang pada siapa saja yang tidak dapat menghindari kompresi terus menerus. Berikut beberapa tip untuk membantu mencegah berkembangnya luka tekan.
Langkah pertama dalam mencegah luka tekan adalah memastikan kulit Anda sehat dan bebas dari infeksi apa pun. Anda harus memeriksa kulit Anda setiap hari atau meminta dokter untuk memeriksanya. Jika sakitnya berubah, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda. Selain itu, makanlah makanan yang seimbang. Olahraga ringan dan peregangan lembut dapat meningkatkan sirkulasi. Usahakan untuk tidak memijat bagian yang sakit. Gunakan kasur khusus jika Anda menggunakan kursi roda.
Cara terbaik untuk mencegah luka tekan adalah dengan sering mengubah posisi. Jika Anda berada di tempat tidur, misalnya, Anda harus mengubah posisi setiap lima belas menit. Jika Anda menggunakan kursi roda, sebaiknya ganti posisi setiap dua jam. Jika Anda mengalami luka tekan di lengan, Anda harus membersihkannya dengan sabun lembut dan air. Anda juga harus menggunakan pelembap yang dapat melembapkan, yang dapat diresepkan oleh penyedia layanan kesehatan Anda. Jika Anda mengalami luka dekubitus tahap II, sebaiknya bilas dengan larutan garam atau pembersih.
Posisi yang tepat sangat penting untuk mencegah luka tekan. Jika Anda menggunakan kursi roda, sangat penting untuk sering mengubah posisi. Jika memungkinkan, ubah posisi setiap dua jam. Saat Anda mengganti pembalut, Anda harus mencuci bagian yang sakit dengan sabun lembut atau bahan penghalang kelembapan. Selain mencuci area tersebut, Anda juga harus melembabkannya. Penyedia layanan kesehatan Anda juga akan merekomendasikan pelembab khusus yang akan membantu mencegah luka.
Luka tekan disebabkan oleh tekanan berkepanjangan pada bagian tubuh yang sama. Dalam kasus imobilitas, luka ini dapat berkembang di bagian tubuh mana pun. Dalam kasus seperti ini, Anda mungkin mempunyai hak untuk menuntut kompensasi atas luka tekan yang disebabkan oleh keadaan Anda. Hubungi pengacara hari ini untuk mendiskusikan kasus Anda. Ia dapat meninjau kasus Anda secara gratis dan membantu Anda mendapatkan kompensasi atas rasa sakit dan penderitaan Anda.
Cara terbaik untuk mencegah luka tekan adalah dengan terus menggerakkan area yang terkena. Jika pasien hanya bisa berbaring di tempat tidur, penting untuk mengubah posisinya setiap sekitar satu jam. Pastikan sering melakukan reposisi dan perhatian yang cermat pada kulit. Area tersebut tidak boleh dibiarkan terkena bagian tubuh lainnya. Luka harus dibersihkan oleh penyedia layanan kesehatan. Mengubah posisi juga penting jika pasien mengalami luka tekan stadium II.
Cara terbaik untuk mencegah luka baring adalah dengan sering mengubah posisi pasien. Mengubah posisi setiap 15 menit hingga dua jam merupakan cara efektif untuk mencegah luka baring. Jika Anda terbaring di tempat tidur lebih dari dua jam, Anda harus mengubah posisi pasien setidaknya satu kali dalam satu jam. Jika Anda merasakan nyeri pada kaki, Anda harus sering mengubah posisi. Menjaga luka tetap bersih akan membantunya sembuh lebih cepat.
Jika seseorang tetap dalam satu posisi dalam waktu lama, ada risiko luka baring. Luka baring terbentuk ketika kulit mengalami penurunan aliran darah. Kulit mati karenanya, mengakibatkan area terbuka seperti kawah. Ini juga disebut luka baring. Jika pasien harus duduk di kursi dalam waktu lama, ia mungkin mengalami nyeri pada bahu.
Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan (NICE) telah mengembangkan pedoman dan pedoman untuk pencegahan ulkus dekubitus. Mereka merekomendasikan agar semua orang di tempat perawatan menjalani penilaian risiko cedera. Penilaian ini biasanya dilakukan oleh profesional kesehatan dan harus dilakukan secara teratur. Penyedia layanan kesehatan di situs kesehatan Productos Salud en Espana juga dapat menilai pola makan, mobilitas, dan tingkat kesadaran pasien.