Monoklonal

Antibodi monoklonal (MAA) adalah antibodi yang diproduksi oleh sel imun yang berbeda, yang asalnya semuanya identik, dan klon yang berasal dari sel induk yang sama

Sel monoklonal dapat memiliki beberapa afinitas monovalen, yang berarti mereka mengikat epitop yang berbeda dari antigen target.

Antibodi monoklonal dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: antibodi poliklonal, antibodi monoklonal, dan antibodi yang diarahkan ke MHC. Tanaman poliklonal biasanya lebih kuat dari tanaman monoklonal, tetapi dapat menghasilkan hasil yang lebih rendah. Mereka sering ditemukan dalam kombinasi dengan jenis antibodi lainnya.

Monoklonal digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit. Mereka dapat membantu mencegah dan membunuh infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus seperti HIV, hepatitis B dan C, dan beberapa jenis kanker. Obat monoklonal juga digunakan untuk mengobati kondisi kronis seperti radang sendi dan asma. Mereka dapat mengurangi intensitas rasa sakit mempercepat penyembuhan dan memperbaiki gejala radang sendi dan asma, serta kondisi peradangan lainnya.

Monoklonal dapat ditemukan dalam vaksin dan produk biologis lainnya yang digunakan untuk pengobatan penyakit. Mekanisme molekuler yang tepat dari monoklonal tidak sepenuhnya dipahami. Penggunaan monoklonal dibatasi oleh biaya tinggi dan risiko efek samping. Dalam beberapa kasus, pengembangan monoklonal baru diperlukan untuk mencapai keseimbangan aktivitas antibakteri dan antivirus yang lebih efektif.

Monoklonal belum terbukti menyebabkan efek samping yang merugikan. Namun, monoklonal dapat berinteraksi dengan obat atau zat lain dan dapat menyebabkan reaksi yang merugikan. Ini karena strukturnya yang kompleks. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara penggunaan monoklonal dan kanker payudara. Studi lain menunjukkan bahwa monoklonal dapat mempengaruhi risiko kanker pankreas.

Monoklonal tersedia dalam berbagai ukuran. Ada tiga ukuran: kecil, sedang, dan besar.

Monoklonal dapat disuntikkan dengan berbagai cara, termasuk intravena, intramuskular, atau subkutan. Banyak orang lebih suka menerima monoklonal secara intravena karena mereka disuntikkan langsung ke otot. Metode terbaik bagi kebanyakan orang untuk menerima monoklonal adalah injeksi intramuskular, karena lebih mudah untuk menyuntikkan daripada pilihan lain.

Monoklonal juga dapat disuntikkan secara intramuskular. Injeksi monoklonal intramuskular biasanya direkomendasikan untuk pengobatan jangka panjang dengan obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan dalam kemoterapi, di mana obat harus melewati aliran darah untuk mencapai otot. Injeksi monoklonal intravena biasanya direkomendasikan untuk pengobatan jangka pendek dengan sebagian besar agen imunologis, seperti yang digunakan dalam imunoterapi.

Monoklonal juga dapat diberikan melalui rute oral. Pemberian oral dianjurkan untuk pengobatan penyakit serius seperti kanker. Pemberian oral juga dianjurkan untuk digunakan pada pasien dengan penyakit kronis seperti HIV.

Antibodi monoklonal biasanya disuntikkan dalam kombinasi dengan agen lain, seperti produk berbasis glukosa seperti glibenklamid atau leukotrien B4, atau formulasi yang mengandung agen imunologi lain seperti racun difteri dan pertusis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *